Ya Allah, MaSuKkAn pAHiNg AhLi SuRgA

"Numpang tanya... ? rumah Pahing dimana Pak"
"Pahing Pamuji.....? O....udah meninggal, baru sebulan lalu 100 harinya "
"Innaalillahi wa Innaa ilaihi rojiuun"
"Meninggalnya kenapa...?
"Kecelakaan,di Wiradesa"
"Bapak belok aja kekanan, kalo mau ketempat Ibunya"
"O...ya, makasih Pak"
Dirumahnya gw ketemu kakaknya, dari dialah tau semua kejadian sampai meninggalnya. Anaknya sudah 3 yang besar baru klas 6 SD katanya dan tanpa kusadari pipi gw dah basah.

Sepulang dari sana, semua kenangan gw dengan Pahing semasa sekolah dulu muncul semua. Bertahun-tahun gw tidak ketemu, entah mengapa kok kemaren waktu pulang ke Batang ada perasaan ingin ketemu. Dia adalah temen sebangku sewaktu di SMA, dia selalu traktir makan pada istirahat pertama sekolah, pulang selalu jalan kaki bersama-sama dengan teman yang lainya sepanjang 3 km dibawah terik matahari. Kita semua tidak pernah merasakan teriknya matahari, karena selalu diselingin canda tawa, bahkan pernah sampai ada yang nabrak tiang rambu lalu lintas, kayak iklan di TV, saking asyiknya bercanda sambil jalan kaki.Pahing selalu penuh ceria, wajahnya tidak pernah nampak kesedihan. Gak bisa ngerjain ulangan pun masih cengengesan.Selamat jalan temenku tercinta semoga Allah swt menerimamu di Surga. Amien